Humas.ust – Unika Santo Thomas baru-baru ini kembali menyelenggarakan kuliah umum bersama University Kebangsaan Malaysia dengan mengusung tema “Implementing Internasional Humanitarian Law : Where are we today?” pada Kamis, (25/04/2024) secara tatap muka di Aula Magna Lt.3 Perpustakaan.
Kegiatan ini dihadiri Rektor Unika Santo Thomas, Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M.Hum, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Godlif Sianipar, S.S., M.A., Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Hukum Prof. Dr. Elisabeth Nuraini, S.H., M.Hum, Sekretaris Program Studi Ibu Rica Karina, S.H., M.Hum serta seluruh mahasiswa/i.
Dalam sambutannya, Rektor Unika menyampaikan rasa terima kasihnya kepada setiap pihak terkhususnya kepada narasumber, Prof. Dr. Sulawati Binti Mat Basir yanng telah meluangkan waktunya untuk dapat hadir pada kuliah umum ini.
“Hukum humaniter internasional hadir sebagai seperangkat hukum dan kebiasaan yang bertujuan untuk melindungi hak-hak individu yang tidak terlibat dalam peperangan seperti warga sipil, tahanan perang dan lainnya.” imbuh Prof. Maidin Gultom
Prof. Maidin juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa bahwasanya mahasiswa merupakan generasi muda yang dapat menegakkan hukum humaniter dan mewujudkan perdamaian.
“Kalian mahasiswa dapat melakukan empat hal berikut, yang pertama mempelajari dan memahami hukum humaniter internasional, bekali diri dengan pengetahuan dan wawasan tentang hukum humaniter internasional. Kedua, menyebarkan informasi tentang hukum humaniter internasional, dalam hal ini bagikan pengetahuan kalian kepada masyarakat melalui media sosial. Ketiga, menjadi aktivis perdamaian serta yang terakhir dengan mendorong penegakan hukum humaniter internasional. Masa depan dunia ada di tangan kalian. Masa depan dimana hukum internasional bukan hanya idealisme tetapi menjadi realitas yang melindungi manusia dan mewujudkan perdamaian abadi.” ungkap Prof. Maidin
Materi yang dibawakan oleh Prof. Sulawati mengupas tentang hukum-hukum yang berlaku mulai dari masa lampau hingga sekarang.
“Yang paling penting to give a awarnase. Geopolitik di Asean Negara sekarang menumpukan kepada Indonesia, Singapura, Vietnam dan Filipina. Jadi, kamu jangan lagi merasa kecil karena Indonesia itu sudah middle power to world. All of you, harus mendukung dan harus menyokong bagaimana menuju Indonesia emas 2045. Kamu sekalian adalah generasinya.” ungkap Prof. Sulawati
Sesi tanya jawab merupakan sesi yang ditunggu-tunggu mahasiswa. Noni yang merupakan salah satu dari mahasiswa Fakultas Hukum mengajukan pertanyaan mengenai siapakah yang sebenarnya yang menjamin hak asasi manusia masyarakat sipil ketika terjadi kejahatan internasional, entah itu genosida atau perang?
Prof. Sulawati memberikan tanggapan “United Nation yang wajar menjaganya seperti ketentraman. Jadi, sebenarnya sewajarnya security caution lah yang wajar memainkan peranan dan menghentikan peperangan.”
Penyematan ulos oleh Prof. Maidin yang didampingi oleh Romo Godlif serta pemberian plakat merupakan ciri khas dari Unika Santo Thomas yang sekaligus menjadi akhir dari kegiatan kuliah umum pada hari ini.
Terima kasih kepada para pembicara, peserta dan panitia atas kontribusinya dalam menjadikan acara ini begitu berharga. Semoga semangat kolaborasi dan keingintahuan terus membimbing langkah-langkah kita ke depan. Mari terus berbagi pengetahuan dan membangun masa depan yang lebih baik bersama. (Ade I. Sitanggang / Student Staff)
(a/humas)