Jaringan Kemahasiswaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (Jaka Aptik) telah menggelar Lokakarya pada tanggal 25-27 Juli 2019 di Sumatera Utara, Rumah Retret Santa Agnes Skeben. Kali ini Universitas Katolik Santo Thomas yang merupakan salah satu anggota dari Jaka Aptik menjadi tuan rumah. Peserta disambut dengan tarian tradisional Batak Toba oleh mahasiswi PGSD.
Dalam sambutannya, Ir. Patricius Sipayung, M.Si menyatakan bangga bisa dipercaya Jaka Aptik menjadi penyelanggara Lokakarya tahun ini, dan berharap Lokakarya ini menjadi sarana diskusi antar universitas untuk berbagi strategi dalam pengelolaan kemahasiswaan yang berkualitas.
Hal yang sama disampaikan oleh Rektor – Dr. Frietz R. Tambunan. Sebagai Keynote Speaker, Dr. Frietz memaparkan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan Unika Santo Thomas yang sedang berlangsung. Selain itu, Dr. Frietz juga mengajak Jaka Aptik untuk berkolaborasi dalam pengelolaan Kampung Inggris di Samosir yang saar ini sedang On Process.
Apa yang perlu dilakukan Jaka Aptik selama beberapa tahun kedepan menjadi topik yang dipaparkan oleh Prof. Yoyong Arfiadi, PhD selaku Koordinator Jaka Aptik.
Menjadi hal yang paling menarik dalam Lokakarya ini adalah bagaimana setiap universitas memaparkan capaian dan hambatan dalam beberapa program kemahasiswaan yang bisa mendongkrak kualitas dan nilai dari universitas tersebut