Pematang Siantar, 20 Mei 2023 – Fakultas Filsafat Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas kembali menggelar acara spektakuler bertajuk Kegiatan Gebyar Suara Rajawali (GSR) 2023 dengan tema “Kaum Muda Yang Bersinergi Dalam Membangun Bangsa”., yang sukses digelar di Gedung Aula Magna Mgr Pius Datubara Fakultas Filsafat pada hari Sabtu lalu. Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Dekan Fakultas Filsafat Dr. Laurentius Tinambunan dan Bapak Simon Trimanto Tarigan, SPd, sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan Pematang Siantar.
GSR 2023 menjadi ajang unik bagi sembilan sekolah menengah atas swasta dan negeri di Siantar untuk berpartisipasi. SMA Swasta Asisi, SMA Kalam Kudus, SMA Abdi Sejati, SMAN 1 Sidamanik, SMAN 2 Pematang Siantar, SMK Asisi, SMAN Pematang Raya, SMA Bintang Timur, dan SMA Budi Mulia Pematang Siantar adalah sekolah-sekolah yang bersemangat mengikuti acara ini. Masing-masing sekolah dapat memilih untuk mengikuti lima jenis lomba yang tersedia, yakni English Debate Contest, Paduan Suara, Baca Puisi, English Improvisation, dan Video Kreatif.
Dr. Laurentius Tinambunan, Dekan Fakultas Filsafat Unika Santo Thomas, menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme dan dedikasi peserta serta panitia GSR 2023. “Kami melihat potensi yang luar biasa dalam peserta lomba ini. Mereka telah menunjukkan bakat dan kreativitas yang menginspirasi. GSR 2023 telah menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan diri dan mengeksplorasi minat serta potensi mereka dalam menggembangkan minat dan bakat mereka,” ujarnya.
Sementara Bapak Simon Trimanto Tarigan, SPd, sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan Pematang Siantar, memberikan apresiasi kepada Unika Santo Thomas atas upayanya dalam mengadakan acara ini. “GSR 2023 adalah bukti nyata kolaborasi antara universitas dan sekolah-sekolah di Pematang Siantar. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan menggali bakat serta minat mereka di bidang yang mereka sukai,” ujar Simon.
“Harapan kami untuk siswa-siswi ini bisa menjadi Generasi Penerus Bangsa yang bermartabat dan menghargai nilai-nilai toleransi”, tambahnya.
“Diharapkan agar siswa-siswi tersebut dapat semakin termotivasi untuk mengembangkan bakat dalam rangka peningkatan kualitas diri. Dengan demikian kualitas diri yang tampak dalam pengembangan bakat tidak hanya berdimensi individual tetapi juga berdimensi sosial, yakni demi kebaikan dan kemajuan bersama (Bonum Commune)”, ujar Frater Lorenzius Rendy Pradana selaku Ketua BEM Fakultas Filsafat.
(r/Humas)