Mengurangi konsumsi beras di tengah masyarakat Sumatera Utara sebesar 1,5% per tahun lewat percepatan penganekaragaman konsumsi pangan menjadi harga mati. Sebagai bagian Grand Design Ketahanan Pangan untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan, dirancanglah program pembuatan beras analog, sebuah inovasi untuk menetaskan makanan pokok nonberas berbahan baku sumberdaya lokal.
Mesin beras analog menjadi kebutuhan dan harus dicari hingga ke Pulau Seberang di Kota Malang. Dosen di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Unika Santo Thomas, Prof.Dr. Posman Sibuea, terlibat dalam tim perancangan inovasi ini sejak tahun 2010 di bawah koordinasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara.
Dalam kunjungan ke Universitas Brawijaya, Senin 19 Desember 2016, Tim diterima Dekan Fakultas Pertanian UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani, MS. Salam “Bebilar” dan Pangan Lokal.