Alumni Universitas Katolik Santo Thomas Medan 1994, Profesor Bernatal Saragih yang juga merupakan ketua Pascasarjana Universitas Mulawarman berkunjung ke Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Rabu (21/12/2016).
Kunjungan Berlian dipublikasikan ke akun media sosial Universitas Katolik Santo Thomas Medan. Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Frietz R Tambunan menyebutkan, bahwa postingan kedatangan Bernatal Saragih menjadi postingan paling populer.
“Kedatangan Prof Bernatal ke sini merupakan rating tertinggi di facebook kita. Ada 405 like, 64 komentar, dan 15 share,” sebut Frietz. Menilik hal ini, ia menyimpulkan bahwa banyak warga Universitas Katolik Santo Thomas Medan menginginkan kunjungan para alumni yang telah sukses.
“Mudah-mudahan alumni yang sukses terus berkunjung ke kampus ini. Pak Bernatal juga harus lebih sukses,” sambungnya. Kedatangan Bernatal ke Universitas Katolik Santo Thomas bukan sekadar bertamu. Bernatal membagikan pengalaman dan motivasi kepada para Dekan sekawasan Universitas Katolik Santo Thomas, yang juga merupakan dosennya saat strata satu.
Guru besar Universitas Mulawarman, Prof Bernatal Saragih meminta dosen tidak memperlambat proses skripsi mahasiswa. Bernatal menuturkan, bahwa tak ada satu skripsi pun berada di atas mejanya. Ia mengajak para dosen untuk melayani mahasiswa dengan sebaik mungkin. “Mahasiswa datang langsung selesai, tak ada tinggal di atas meja saya. Jangan diperlama. Ini akan membuat mahasiswa aktif tanpa membuang waktu,” kata Bernatal di hadapan para Dekan Universitas Katolik Santo Thomas Medan.
Bernatal mengungkapkan, bahwa tak ada karya ilmiah yang sangat sempurna. Untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas, para dosen dapat menanamkan idenya kepada mahasiswa untuk dieksekusi secepat mungkin. “Curahkan ide kita ke mahasiswa. Titipkan untuk dieksekusi, bimbing sebaik mungkin. Setelah selesai penelitian-penelitian yang berkualitas ini dapat meningkatkan akreditasi institusi. Jiwa meneliti harus bangkit di kampus ini,” sambungnya.
Meningkatkan akreditas, Bernatal menceritakan bahwa para dosen dan guru besar tak perlu mengejar banyak hal. Cukup hanya mengejar hal yang menjadi persyaratan. “Jangan banyak, fokus sama persyaratan. Seperti melaksanakan seminar nasional dan paham publikasi salah satunya memanfaatkan media massa,” jelas Bernatal mengakhiri.