Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen kepada para dekan, wakil dekan, kaprodi, sekretaris prodi yang ada di lingkungan Universitas Katolik Santo Thomas. Kegiatan tersebut di Aula Perpustakaan Lantai 3, Selasa (17/10/2023).
Sebanyak 58 ikut hadir dalam rapat tersebut. Rapat Tinjauan Manajemen ini dibawakan oleh Tim Lembaga Penjaminan Mutu yaitu: Drs. Lamhot Sitorus, M.Kom, CIIQA, Dr. Miska Irani Tarigan, MM., CIIQA, Bertrand Sitohang, S.H., M.H., CIIQA.
Rektor Unika Santo Thomas, Prof. Dr, Maidin Gultom, S.H.,M.Hum berkenan membuka kegiatan tersebut. Maidin mengatakan, dengan adanya AMI ini maka kelihatan bagaimana mutu di Unika Santo Thomas. Berdasarkan temuan-temuan yang sudah ada, maka perlu ada evaluasi dan peningkatan mutu di Unika Santo Thomas, sehingga data dapat menjalankan tugasnya sesuaitupoksinya masing-masing. Selanjutnya temuan lain adalah prodi-prodi yang seharusnya menjalankan ISK, telat mengirimkan ISKnya dikarenakan terlalu banyak beban sks para pejabat.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Drs. Lamhot Sitorus, M.Kom, CIIQA menjelaskan akan dibuat penyusunan dokumen, pelatihan, sertifikasi, penyusunandokumen AMI, workshop AMI, persiapan AMI, audit mutu internal, Rapat Tinjauan Manajemen, Siklus AMI: PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, pengendalian, dan peningkatan tujuan AMI.
“Khusus Tahapan AMI memastikan SPMI sesuai standar tahapan seperti jadwal, SK rektor pengangkatan tim auditor, surat ke fakultas/prodi permintaan dokumen dan pelaksanaan AMI, balasan suat dari fakultas/prodi, penyamaan persepsi, desk evaluation (tidak ada karena 90% dokumen dari prodi tidak diserahkan) pelaksanaan AMI, jenis temuan AMI, kategori temuan, tujuan RTM, serta pengelompokkan mana yang menjadi tugas dan harus dikerjakan oleh universitas, fakultas dan/atau prodi,” kata Lamhot. Dr. Tonni Limbong, S.Kom. M.Kom selaku Plt. Wakil Rektor I juga mengatakanberdasarkan temuan dari tim AMI Universitas akan mencoba melakukan Pedoman Kurikulum dengan membentuk tim dan mengadakan workshop pembuatan pedoman penyusunan kurikulum dengan melibatkan kaprodi, dekan dan wakil dekan.
“RIP dan roadmap sudah ada, namun apakah yang ada sekarang mengakomidir kebutuhan di prodi?” ujar Tonni. Parasian Silitonga, S,Kom., M.Kom selaku Wakil Dekan Fikom mengatakan seharusnya ada standard/pedoman penyusunan kurikulum dan ada skema kurikulum. “Saat ini kita di Fikom ada kurikulum KKNI dan Kurikulum MBKM. Namun belum menjadi sebuah standar di universitas. Prodi-prodi sudah menjalankan MBKM, tapi belum ada kurikulum. Makahendaknya pedoman ditujukan agar ada standar saat menyusun kurikulum,” kata Parasian.
Selanjutnya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr. Kornel Munthe mengatakan, pedoman itu hendaknya harus dari universitas. Maka itu yang menjadi pedoman di fakultas/prodi, Apakah ada instrumen untuk melakukan evaluasi tingkat kedalaman maupun tingkat keluasan meteri pembelajaran, terkait sosilisasi penggunaan sistem online akan dinventarisasi dulu.
Selanjutnya, Romasi Lumban Gaol, S.E., M.Si selaku Wakil Rektor 2 mengatakan, berdasarkan temuan masing-masing maka langsung ditentukan siapanya yang menjadi PIC dan kapan selesai, “Perlu dibentuk tim untuk menyusun pedoman sarpras, di data fakultas mana saja yang hanya dikirimkan SBU dan fakultas yang diminta untuk dikunjungi sosialisasi SBU,” ujarnya.
Kemudian, Dekan FakultasTeknik, Ir. Oloan Sitohang, S.T., M.T mengatakan, di MBKM ini khususnya jenis RTM dapat mengevaluasi para pejabat. Pedoman ini awal langkah. Maka jika ini molor hingga Desember, maka akan mundur sehingga akan mengganggu siklus tanggal 2 Februari. pada bulan Februari 2024, terkait penggunaan layanan akademik, siapa sasarannya? Maka setiap fakultas melaporkan ke LPSI.
Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian mengatakan, untuk kedalaman dan keluasan materi hendaknya harus dirapatkan di prodi, terkait penggunaan layanan akademik perlu disosilisasi kepada semua dosen. Penyusunan roadmap itu hendaknya diawali dari dosen, prodi, fakultas dan universitas. Sedangkan Sorang Pakpahan, S.Kom., M.Kom selaku Ketua LPSI mengatakan LPSI menyediakan media/sarana berkomunikasi jika ada permasalahan di SIAK, pengisian KRS dua minggu berjalannya perkuliahan, SOP akan dibentuk terkait validasi KRS, tidak ada pengisian jelas prosedur kapan pengisian KRS dan lain-lain.
Terkait semester depan tidak ada validasi di TU, sosialisasi akan dijadwalkan per fakultas dan identifikasi terlebih dahulu apa yang diperlukan dalam siak untuk masing-masing fakultas, berkoordinasi dengan LPM terkait formular-formulir yang akan diupload ke system siak. Ketua LPM dan para posen memberi masukan untuk Temuan Audit Mutu Internal tersebut. Diharapkan, kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen ini Bapak/Ibu Dosen bisa bekerja sama untuk menghadirinya. (Novia Sianturi, S.E)
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) melakukan kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen kepada para dekan, wakil dekan, kaprodi, sekretaris prodi yang ada di lingkungan Universitas Katolik Santo Thomas.
(a/humas)