Jumat, 11 Agustus 2023 bertempat di Gedung Bina Media convention Hall Universitas Katolik Santo Thomas telah dilaksanakan acara Pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Hukum Prof. Dr. Elisabeth Nurhaini Butarbutar,S.H., M. Hum.
“Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus, yang selalu menyertai dan memberkati semua perjalanan hidup dan karir saya hingga saat ini dapat berdiri di tempat yang terhormat ini, untuk menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar yang berjudul Pentingnya itikat baik (Goodfaith) sebagai upaya mencegah terjadinya perkara perdata”, Ugkap Prof Elisabeth Butarbutar dalam pidatonya.
Pada kesempatan ini Prof. Dr. Elisabeth Nurhaini Butarbutar,S.H., M. Hum menyampaikan kesimpulan dari Orasi Ilmiahnya bahwa pentingnya itikat baik dalam menjalankan hak-hal perdata didasarkan pada sikap batin manusia sebagai subyek hukum yang jujur dan harus selalu melakukan sesuatu dengan patut dan layak sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Apabila manusia mulai mencari kebenaran di luar kejujuran dan keputusan serta kelayakan yang akan menimbulkan konflik atau perkara perdata yang dapat mengganggu huubungan perdata.
Acara pengukuhan ini juga dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Prof. Dr. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., PhD, Pembina Yayasan Santo Thomas Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap, Ketua Yayasan Santo Thomas, Anton S Tampubolon, S.H, beserta jajarannya, Rektor Universitas Katolik Santo Thomas, Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H, M.Hum, beserta jajarannya, Ketua Senat Universitas Katolik Santo Thomas, Dr. Kornel Munte, S.E, M.Si, beserta para Anggota Senat Universitas, Pimpinan Fakultas yang ada di Unika Santo Thomas dan semua jajarannya, Semua Civitas Akademika Unika Santo Thomas, serta segenap tamu undangan sanak saudara.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Prof. Dr. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., PhD menyampaikan ada 2 hal yang paling pokok dalam pengukuhan ini, yaitu :
1. Bahwa menunjukkan universitas katolik santo thomas mampu melahirkan dosen yang berkualitas ditunjukkan dengan keluarnya SK Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi kepada Ibu Elisabeth Butarbutar, Universitas Katolik Santo Thomas telah membina Dosennya berkarir dari Asisten Ahli, lektor, Lektor Kepala, sampai Guru Besar. Itu adalah prestasi dari Universitas Katolik Santo Thomas dan saya berharap bukan hanya ini aja, akan ada lagi guru besar lain yang akan menyusul.
2. Kedepan dengan adanya guru besar maka dibidang hukum ini semakin kuat, karena ada 2 guru besar. Maka kajian-kajian hukum yg sangat rumit di republik karena tumpang tindih dengan kepentingan politik, kepentingan kekuasaan, kiranya Ibu Elisabeth dapat melakukan kajian-kajian, penelitian-penelitian, publikasi, buku, jurnal, seminar nasional, seminar internasional untuk memberikan pencerahan di bidang hukum.
“Pengukuhan guru besar adalah momentum awal dan babakan baru untuk memasuki tugas dan tanggung jawab tertinggi sebagai dosen sesuai amanat undang-undang. Diharapkan orasi ilmiah yang kita cermati bersama tadi dari judul saja sudah sangat menarik. Orasi ilmiah ini merupakan kebaruan dari hasil pemikiran seorang cendiawan, dengan demikian secara umum dari orasi yang disampaikan bahwa judulnya merupakan makna lain dari perwujudan jati diri katolik yang merupakan cita-cita awal pendiri Unika Santo Thomas yaitu arti pentingnya itikad baik”, ungkap Ketua Yayasan Santo Thomas Bapak Anton S Tampubolon, SH.
Setelah acara penutupan Upacara Pengukuhan Guru Besar selesai, dilanjutkan dengan Prosesi Meninggalkan Upacara kemudian dilanjutkan dengan acara syukuran dan ramah tamah serta sesi dokumentasi.
(a/humas)