Puluhan mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas (UNIKA) bersama mahasiswa dari berbagai Universitas serta tokoh dan pemuda lintas agama telah merayakan peringatan Hari Toleransi Sedunia pada 23 -24 November 2019 di Lapangan Masjid Mubarak Medan, meskipun Hari Toleransi Sedunia jatuh ditanggal 16 November.
Dalam perayaan ini, RP. Emanuel Sonny Wibisono, O.Carm menegaskan bahwa perbedaan bukan sebuah ancaman namun sebuah kekuatan sehingga tidak perlu diseragamkan. RP. Emmanuel Sonny Wibisono, O.Carm yang sering dipanggil Pastor Sony merupakan Pastor Kampus Universitas Katolik Santo Thomas.
“Kita diciptakan berbeda sehingga perbedaan bukan sebuah ancaman namun sebuah peluang untuk memperkaya dan memper-erat antara yang satu dengan yang lainnya” tukas Pastor Sony yang merupakan salah satu narasumber.
“Pentingnya kehadiran anak muda untuk mengkampanyekan dan menyalurkan virus-virus toleransi sejak dini, tidak alergi terhadap perbedaan” tambahnya.
Kegiatan yang diorganized oleh Kopi Toleransi ini didesain sesuai selera millennial membuat peserta seolah-olah liburan. Telah disepakati bahwa pemuda/i (peserta) akan hadir untuk yang lainnya seperti, pemuda Non-Kristen akan turut gotong royong membersihkan Gereja dalam rangka Perayaan Natal nanti. Demikian juga Non-Islam akan turut gotong royong dalam membersihkan Masjid dalam Perayaan yang akan datang. Hal ini perlu dibiasakan supaya anak muda Medan saling berdampingan sejak dini.
Selain Mahasiswa UNIKA, hadir juga mahasiswa USU, UNIMED, STT Abdi Sabda, serta tokoh-tokoh dan pemuda lintas agama yang terdiri dari Katolik, Islam, Protestan, Buddha, Baha’i dan Parmalim. (h/pr)