Sehubungan dengan menghangatnya suhu politik di Tanah Air pasca pemungutan suara pemilu presiden dan pemilu legislatif yang sangat berpotensi menimbulkan gangguan terhadap masyarakat, berbangsa dan bernegara, Kamis (16/05) Perguruan Tinggi Negeri(PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta(PTS) dibawah naungan Lembaga Layanan Dikti Wilayah 1 mengadakan deklarasi yang didukung dan dihadiri oleh Prof. Dian Armanto, M.Sc., Ph.d selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Provinsi Sumatera Utara.
Hadir juga Dr. Frietz R. Tambunan selaku Rektor Universitas Katolik Santo Thomas yang menyatakan bahwa Unika mendukung gerakan menjaga perdamaian NKRI.
Sikap yang diambil oleh Pimpinan PTN & PTS dalam bentuk deklarasi ini diharapkan menyadarkan semua mahasiswa agar tidak terprovokasi oleh adanya ajakan oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Kita sebagai pimpinan perguruan tinggi yang semuanya memiliki mahasiswa berharap anak-anak kita mendengarkan nasehat untuk tidak mudah terprovokasi oleh adanya ajakan atau katakanlah dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dan harapan kita dalam proses sebelum dan pasca pengumuman hasil pemilihan umum nanti, tentu himbauan kita kepada masyarakat tetap tenang karena siapapun yang menang merupakan kemenangan dari seluruh bangsa Indonesia yang penting kerukunan, keakraban dan keutuhan NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.”tukas Prof.Dr.Runtung, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
Dengan hadirnya kurang lebih 50 Perguruan Tinggi se-Sumatera Utara dalam deklarasi pernyataan sikap ini diharapkan dapat mencegah dan membantu masyarakat terkhususnya para mahasiswa agar dapat menahan diri dan menghargai hasil pemilihan umum.
“Langkah yang dilakukan dalam melakukan deklarasi ini bukanlah pemadam kebakaran tetapi langkah preventif untuk tidak terjadi. Himbauan kepada seluruh mahasiswa kami untuk saling menghargai dan menerima apapun hasil dari pemilihan umum yang akan diumumkan nanti”, tukas Runtung.
Diharapkan dengan adanya deklarasi pernyataan sikap ini, insan Sivitas Akademika dan seluruh elemen masyarakat dan para elit politik untuk tidak mudah terpengaruh oleh sikap atau ajakan dari sekelompok orang yang ingin mengacaukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.