PADRE FRIETZ SERUKAN UNIKA LAKUKAN 3 B

UNIKA; Bermati raga, Ber-amal dan Berdoa (3 B) merupakan makna dari berpuasa yang sebenarnya, papar RD. Frietz R. Tambunan dalam homilinya pada saat Peringatan Hari Rabu Abu, Rabu 14 Februari 2018 di Kapel Santo Pius Universitas Katolik Santo Thomas SU.

“Menahan diri yang merupakan bagian dari me-manage pikiran sehingga mampu menahan kebutuhan jasmani menjadi bagian dari berpuasa” kata Padre Frietz.

“Sebagai umat Katolik, keberhasilan kita dalam menahan kebutuhan jasmani harus diamalkan sehingga berpuasa itu jadi lebih bermakna” tambahnya.

Selain itu, Padre Frietz juga mengajak agar Civitas akademika Unika menjadi inspirator ditengah – tengah masyarakat.

Melansir katolisitas, Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaska, yang menandai bahwa kita memasuki masa tobat 40 hari sebelum Paska.  Umat diberi tanda salib dari abu oleh Imam yang mengingatkan umat akan ritual Israel kuno dimana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan. Pada hari ini juga, kita diwajibkan berpuasa dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.

Gereja Katolik menerapkan puasa ini selama 6 hari dalam seminggu (hari Minggu tidak dihitung, karena hari Minggu dianggap sebagai peringatan Kebangkitan Yesus), maka masa Puasa berlangsung selama 6 minggu ditambah 4 hari, sehingga genap 40 hari.

Dalam peringatan ini, Civitas Akademika Unika berdoa untuk persiapan Akreditasi Perguruan Tinggi dan mengucap syukur akan meningkatnya akreditasi prodi di Unika yang dihadiri ratusan umat yang terdiri dari Civitas Akademika Unika dan juga masyarakat sekitar. (h/pr)