Berdasarkan hasil Seminar Nasional yang dilakukan pad hari Jumat, 19 Mei 2017 di Hotel Danau Toba dengan tema “Gempa Sumatera Utara: Resiko dan Antisipasinya”, Prodi Sipil Universitas Katolik Santo Thomas SU dilirik untuk menjadi Pusat Kajian Kegempaan di Sumatera Utara. Rencana ini telah disepakati dan ditanda tangani oleh beberapa lembaga yaitu, Dr. Frietz R. Tambunan selaku Rektor Universitas Katolik Santo Thomas SU; Prof. Mashyur Irsam, Ph.D selaku perwakilan dari Tim Teknis Pusat Gempa Nasional (PusGen), Dr. Pintor Simatupang selaku Sekjen Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) Pusat, dan Prof.Ir.Dr.Ramli Bin Nazir selaku perwakilan dari Center of Tropical Engineering (GEOTROPIC) dan University of Civil Engineering Malaysia.
Hal ini penting dibentuk karena pengetahuan akan bencana kegempaan merupakan keharusan dalam bidang teknik sipil karena perannya yang begitu penting dalam perencanaan infrastruktur. Di Indonesia perancangann infrastruktur semakin menuju perancangan yang memenuhi syarat ketahanan akan gempa. Perancangan berbasis ketahanan gempa dapat menjadi upaya dalam mitigasi dan antisipasi akan bahaya bencana gempa. Selain itu, tujuan dibentuknya Pusat Kajian Kegempaan ini adalah menjadi wadah Studi, kajian, penelitian, sosialisasi yang terus menerus mengenai kegempaan di Medan dan Provinsi Sumatera Utara.
Dengan dibentuknya pusat kajian ini, akan mempermudah akademisi ataupun pihak lainnya untuk memperoleh informasi mengenai Kegempaan. Dengan pengetahuan dan fenomenanya, masyarakat maupun akademisi dapat beranjak menuju resikonya, hingga mengantisipasinya.
Penandatangan ini dilakukan di Medan; Jumat, 19 Mei 2017 yang disaksikan oleh ratusan mahasiswa dan para dosen yang berasal dari berbagai universitas.(Helen/PR)